Senin, 27 April 2009

Irman, Emma, Riza dan Alirman : "Hampir Pasti"

Jakarta, 26 April 2009 - Irman Gusman, Emma Yohanna, Riza Falepi, dan Alirman Sori dipastikan menjadi wakil Sumatera Barat (Sumbar) di senayan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2009-2014. Mereka berhasil meraih suara 4 terbesar. Berdasarkan hasil final rekapitulasi suara DPD KPU Sumbar, Sabtu (25/4/2009), Irman memperoleh suara tertinggi dengan 293.070 suara (14,38 persen) dari 19 kota/kabupaten. Urutan kedua ditempati Emma Yohanna dengan 203.587 suara (9,99 persen) dan posisi ketiga diraih Reza Falepi dengan perolehan 152.475 suara (7,48 persen). Terakhir, posisi keempat diraih Alirman Sori dengan 95.113 suara (4,67 persen). Dengan perolehan suara itu, keempatnya berhak melenggang ke Senayan untuk mengisi 4 jatah kursi DPD RI dari Sumbar.

Anggota DPR RI 2004-2009 Patrialis Akbar yang pada pileg kali ini ikut bertarung memperebutkan kursi DPD dari Sumbar hanya berhasil menempati posisi ke-8. Teddy Alfonso, calon anggota DPD lainnya, menjadi juru kunci dengan perolehan suara terendah 5.424 (0,27 persen). Irman Gusman merupakan wajah lama di DPD RI yang kembali berhasil meraih perolehan suara signifikan pada pemilu kali ini. Dua temannya sesama anggota DPD yang kembali ikut pemilu, Mochtar Naim dan Afdal, gagal terpilih kembali. Mochtar Naim harus puas berada di urutan 40 dengan 13.179 suara (0,65 persen). Angka itu jauh berkurang dibandingkan perolehannya di 2004 yang mencapai 116.795 suara (5,9 persen). Sementara Afdal yang pada pemilu 2004 berhasil mendulang 170.872 (8,63 persen) kini hanya meraih 88.906 suara (4,36 persen) dan berada pada posisi ke-6.

Jumat, 24 April 2009

(Sementara) Ema Yohanna : Urutan Nomor 2 DPD Sumbar

Padang (ANTARA) - Hasil Rapat Pleno Terbuka Rekapitusi Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2009 di aula Kantor Gubernur, hingga Jumat (24/4) telah rampung 17 Kota dan Kabupaten. Irman Gusman, yang saat ini menjabat wakil ketua DPD sementara masih unggul dengan memperoleh 196651 suara. Dari 17 kota dan kabupaten, perolehan suara irman tidak kurang 3000 di setiap kota dan Kabupaten. Irman memperoleh suara terbanyak dari kabupaten Agam yakni 29017 suara. Calon perempuan Emma Yohanna berada di urutan kedua dengan perolehan 167209 suara. Kabupaten Pasaman barat merupakan daerah yang paling banyak meraih suara Ema, yaitu 38625, Sedangkan Irman hanya 5540. Urutan ketiga ditempati Riza Falepi, caelg DPD nomor urut 31 yang memperoleh 110307 suara. Riza mengantongi suara paling banyak di kabupaten Agam yang mencapai 18854 suara. Alirman Sori berhasil meraih urutan keempat suara terbanyak dengan 89368 suara. Hingga saat ini kota Padang dan Mentawai merupakan dua daerah yang belum masuk rekapitulasi tersebut. Berikut ini perolehan suara keempat calon di 17 kota/kabupaten di Sumbar.

IRMAN GUSMAN : Kabupaten Solok - 20522 , solok Selatan - 7276, Kota Solok - 5042, Pesisir Selatan - 21346, Sawahlunto - 3389, Dharmasraya - 7277, padang panjang - 8434, tanah datar - 21773, Bukittinggi - 12222, Agam - 29017, Padang Pariaman - 16622, Pariaman - 8394, Pasaman - 4549, Pasaman Barat - 5540, Limapuluh Kota - 9782, Payakumbuh - 5464, Sijunjung – 10002
JUMLAH = 196651

EMMA YOHANNA : Kabupaten Solok - 3440, Solok selatan - 4434, Kota Solok - 2256, Pesisir Selatan - 11724, Sawahlunto - 3870, Dharmasraya - 5984, Padang Panjang - 1666, Tanah Datar - 6290, Bukittinggi - 6153, Agam - 20956, Padang Pariaman - 12727, Pariaman - 3601, Pasaman - 21063, Pasaman Barat - 38625, Limapuluh Kota - 6522, Payakumbuh - 2549, Sijunjung - 5349. JUMLAH = 167209

RIZA FALEPI : Kabupaten Solok - 9959, Solok Selatan - 2376, Kota Solok - 2022, Pesisir Selatan - 9803, Sawahlunto - 1854, Dharmasraya - 2943, Padang Panjang - 1718, Tanah Datar - 10837, Bukittinggi - 3946, Agam - 18854, Padang Pariaman - 9767, Pariaman - 2598, Pasaman - 4841, Pasaman Barat - 6115, Limapuluh Kota - 15361, Payakumbuh - 2976, Sijunjung – 4337. JUMLAH = 110307

ALIRMAN SORI : Kabupaten Solok - 3470, solok Selatan - 2777, Kota Solok - 607, Pesisir Selatan - 58465, Sawahlunto - 456, Dharmasraya - 2179, padang panjang - 332, Tanah Datar - 2337, Bukittinggi - 821, Agam - 3455, Padang Pariaman - 4192, Pariaman - 649, Pasaman - 2169, Pasaman Barat - 1990, Limapuluh kota - 2589, Payakumbuh - 834, Sijunjung - 2046. JUMLAH = 89368

Sabtu, 04 April 2009

Emma Yohana Disambut Hangat di Pasaman

Padang Ekspres, 30 Maret 2009. Berbeda orang beda cara melayani. Ada yang cuek, ada juga yang humanis. Beda halnya Emma Yohana, dengan simpatik merebut simpati warga sekampungnya di Panti, Pasaman. Karena sudah lama tak berkunjung, rindu dunsanak pun terpancar dalam kunjungannya kemarin. Sosok Emma Yohanna, mampu menarik simpatik masyarakat asalnya di daerah pinggiran Pasaman pada acara silaturrahmi dengan keluarganya di Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, kemarin. Tampilan khas dengan kebaya warna pink, memikat ribuan warga berkunjung melihat sosok Emma Yohana. Dari pantauan Padang Ekspres, tak diduga masyarakat yang berkunjung seramai itu ke kediaman keluarganya di Rumah H Sewan, Panti kemarin. Kedatangannya bersama rombongan disambut antusias sanak famili dan warga setempat yang ingin mengenalnya langsung. Suryani, 34, warga Panti dengan pakaian lusuh, tiba-tiba menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Emma Yohana. “Ooo Iko Ibuk Emma Yohana tuh, baru sokaliko awak bosobok bu, sanang bisa basobok mancaliak ibu langsuang,” ujar Suryani yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani itu.

Setelah beberapa menit duduk bersama Emma Yohana, tiba-tiba seorang ibu lain mengaku bernama Desi menyerobot masuk dan bersalaman dengan Emma Yohana. Di raut wajah warga tersebut terpancar keinginan untuk bisa melihat sosok Emma Yohana secara langsung. 30 menit kemudian, warga terus berdatangan berkerumun bertemu dengan Emma. Mereka datang dari berbagai profesi. Ada pedagang, petani, sopir bahkan tukang becak. Tidak warga Panti saja, namun juga datang dari Kecamatan Mapattunggul, Kecamatan Rao, Kecamatan Rao Selatan dan Kecamatan Duakoto.

Kedatangan warga tersebut dengan maksud bersilaturahmi dengan Emma Yohana. Tamu-tamu yang datang dari Mapattunggul pun tidak segan-segan mengajak Emma berkunjung ke daerah mereka, di kaki bukit barisan yang berbatasan dengan Riau itu. “Kami berharap Ibu Emma Yohana mau berkunjung ke daerah kami di Mapattunggul. Kami sangat merindukan orang kampung kami yang lama di perantauan, apalagi sudah bisa berhasil seperti Ibu Emma Yohana,” ungkap Umar Daud yang sengaja datang dari Mapattunggul Selatan. Demikian juga sekelompok pemuda asal Beringin, Rao Selatan, Dodi bersama temannya berharap Emma Yohana berkenan mengunjungi mereka ke Beringin di Rao Selatan. Dalam pertemuan itu, Emma Yohana memperlihatkan rasa harunya bertemu dengan para dunsanak sekampungnya di Panti. Pertemuan yang berlangsung sekitar 3 jam itu, dilanjutkan dengan kunjungan ke keluarganya di Beringin, kemudian dilanjutkan ke Simpang Tonang daerah asal usulnya.

Emma Yohanna dan Ekonomi Syariah

Padang Ekspres, 29 Maret 2009. Pemimpin Bank Indonesia Medan DR Romeo Rissal Pandjialam menyatakan, sepantasnya ekonomi Islam menjadi sandaran dan sistem ekonomi di Sumbar. Sebab, memiliki konsep keunggulan membangun kesejahteraan rakyat serta memerangi riba. Tidak seperti ekonomi konvensional, dasar ekonomi syariah bukan penumpukan harta dan kekayaan. Konsep-membangun kemampuan menyejahterakan semua, berperilaku adil, keberkahan dan manfaat adalah pemikiran yang jarang terungkap. Meskipun pemerintah dan perbankan berkoar-koar kalau mereka menfokuskan perhatian terhadap UMKM, tidak sepenuhnya benar. UMKM masih dibebani dengan bunga yang tinggi serta kesulitan untuk mengakses kredit. Ini akibat pemberlakuan sistem konvensional yang ruh sistem tersebut penguasaan kapital oleh kelompok tertentu. Pada gilirannya hanya memberi kesempatan kepada orang lain sebagai pekerja atau buruh,” ujarnya.

Bukan berarti membenci pengusaha besar, namun memang harus diimbangi dengan hidupnya pengusaha UMKM. Di sinilah peran penting ekonomi syariah. Tidak hanya penumpukan harta semata, namun rakyat ikut sebagai pemilik usaha, pembagian antara usaha besar dan kecil proporsional. Hal tersebutlah menjadi salah satu pertimbangan untuk menggunakan ekonomi syariah dalam kehidupan warga Sumbar. Sebab jiwa wirausaha yang selama ini dibanggakan tidak hanya cukup dengan penambahan kuliah kewiraswastaan, namun juga memberikan kesempatan kepada pengusaha UMKM atau generasi muda mengakses usaha dan pengusaha besar sebagai pembina langsung, sesuai prinsip syariah, kemitraan. Di tempat terpisah, calon DPD RI Emma Yohana menyebutkan, perlunya sosialisasi optimal untuk mendukung penerapan ekonomi Islam. Sebab, bagaimanapun sebagian besar warga saat ini, hanya mengerti bahwa perbankan syariah anti bunga bank. Padahal banyak esensi lain yang harus dijelaskan tentang keunggulan ekonomi Islam. Sistem ini juga sangat tepat dilaksanakan di Sumbar, apalagi filosofis hidup warga Minangkabau Adat Basandi Syara’-Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK).

Jumat, 03 April 2009

DPD Sumatera Barat Perlu Sekretariat Bersama

PADANG-TODAY, 29 Maret 2009. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumbar mestinya memiliki sekretariat bersama di Sumbar. Itu diperlukan untuk memudahkan komunikasi antara konstituen dengan anggota DPD asal Sumbar. Konstituen ataupun pemerintah yang membutuhkan sharing informasi bisa akses lebih cepat dan berbiaya murah. Tak perlu uring-uringan ke Jakarta. Itulah yang menjadi impian calon DPD asal Sumbar No 13 Emma Yohanna. “Sekretariat ini akan dilengkapi dengan staf ahli lintas profesi dan keilmuan menjadi semacam forum diskusi untuk mencermati isu-isu lokal yang layak diperjuangkan ditingkat nasional. Tak mungkin kita bekerja sendirian,” ungkapnya dalam dialog kecil dengan Padang Ekspres (Group Padang-Today).

Keterlibatan para pakar dalam sekretariat bersama ini akan menjadi kekuatan besar bagi anggota DPD untuk membawa ide-ide yang bernas untuk kepentingan Sumbar di tataran nasional. Suara-suara anggota DPD Sumbar dalam memperjuangkan otonomi daerah dan pembangunan untuk daerah akan kian gencar dan berisi. Ini bakal sulit dipatahkan dan dibendung. “Yang pasti kita juga akan secara kontinu mengunjungi konsituen dimasa-masa reses. Jadi selama lima tahun kita akan susun action plan. Ke Jakarta hanya untuk rapat dan kegiatan rutin lainnya. Kita akan sering berkomunikasi dengan konstituen dan bersinergi dengan pemerintah daerah. Tanpa itu maka perjuangan kita dipusat tidak akan berarti,” ujarnya.

Calon DPD yang juga pengurus KAHMI Sumbar ini menegaskan perjuangan sebagai DPD akan diarahkan untuk memperbanyak alokasi anggaran ke Sumbar. Sebab Sumbar tidak bisa mengandalkan pembangunan hanya dengan pendapatan asli daerah (PAD). Namun dana-dana itu diharapkan bisa mendorong optimalisasi potensi sehingga tidak selamanya bergantung dengan pendanaan pusat. Potensi wisata di Sumbar harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Yang paling mendasar ada sinergi dalam perencanaan dan pembangunan sektor wisata. Jangan ada ego kedaerahan yang berujung pada kompetisi yang tidak sehat dan akhirnya merugikan dunia pariwisata. Pembangunan waterboom misalnya kata Emma jangan sampai latah.

”Kita dengar Padang dan Pariaman juga mau bangun. Mudah-mudahan tidak. Itukan modalnya besar. Kasih kalau daerah yang sudah duluan membangun kena imbasnya. Disitu pentingnya sinergi. Harusnya ada keikhlasan masing-masing daerah. Ibarat mengembangkan komoditi harus one vilage one product. Itu akan menjadi salah satu pertimbangan investor untuk masuk,” ujarnya. Namun pengembangan pariwisata harus dibangun dengan pembenahan sektor pendidikan. Sumber daya manusia yang handal merupakan syarat utama untuk mampu berkompetisi termasuk dalam bidang pariwisata. ”Jia tidak maka warga Sumbar hanya akan jadi penonton,” ungkapnya.